Beda Bakso Malang Dan Bakso Solo, Perbedaan Bakso Malang Dan Bakso
Solo, Perbedaan Bakso Malang Dengan Bakso Solo, Sejarah Bakso Di Indonesia,
Sejarah Bakso Indonesia, Sejarah Bakso Masuk Indonesia, Sejarah Bakso Masuk Ke
Indonesia, Sejarah Baso Di Indonesia, Sejarah Makanan Bakso Di Indonesia,
Siapa yang tidak
kenal dengan kuliner olahan daging yang bernama bakso hampir semua masyarakat
Indonesia mengenal jenis olahan daging yang berbentuk bulat ini, hampir di
penjuru negara Indonesia kita akan menemukan warung bahkan restoran yang
menyediakan olahan daging berbentuk bulat yang bernama bakso. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia atau yang lebih dikenal dengan singkatan KBBI, bakso
adalah makanan yang terbuat dari daging, udang, ikan yang dicincang dan dilumat
bersama tepung kanji dan putih telur biasanya dibentuk bulat – bulat, dan
menurut Wikipedia, bakso adalah jenis bola daging yang lazim di temukan pada
masakan Indonesia. Umumnya masyarakat Indonesia memanggilnya dengan sebutan
bakso, namun berbeda dengan kebanyakan orang sunda, mereka sering sering menyebutnya
menyebut bakso dengan sebutan baso.
Bakso atau baso menjadi terkenal di
Indonesia oleh masyarakat Tionghoa Indonesia. Istilah bakso berasal dari kata
Bak-So dalam bahasa Hokkien (Taiwan) yang artinya adalah daging giling.
Dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, maka olahan
daging bakso dibuat dari daging halal seperti daging ayam atau daging sapi.
Dalam penyajiannya, bakso disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening.
hal ini yang membuat bakso sangat menjamur di kota Malang di kutip dari laman
pemerintahan kota Malang malangkota.co.id kota Malang di kelilingi beberapa
gunung seperti gunung Arjuna dan Semeru yang membuat suhu di kota Malang
berkisar 22,7oC – 32oC,karena sangat
cocok di kota Malang yang bersuhu cukup dingin kota Malang mempunyai bakso
dengan ciri khas tersendiri yang menjadikan kota Malang salah satu kota dengan olahan bakso terkenal
di Indonesia. Jika kita amati cara pembuatan bakso, Malang tidak jauh berbeda
dengan pembuatan bakso pada umumnya dengan bahan dasar daging yang digiling dan
dilumat bersama tepung kanji, yang membedakan bakso Malang dengan bakso lainnya
ialah terdapat pada kuah dan persentasi dari porsi bakso, kuah bakso di kota
Malang membunyai tekstur lebih berlemak dikarenakan pada proses pembuatankuah kaldu,bakso
Malang memasukan jeroan sapi saat memasak dan saat persentasinya bakso malang
disajikan dengan berbagai olahan pangsit dan tahu bakso, dan menurut saya bakso
Kota malang lebih asin dari pada bakso lainnya khususnya bakso solo.
Sementara itu dilain sisi bakso solo
sebagai bakso andalan masyarakat solo yang juga sudah melegendar di Indonesia,
tanpa disadari menjadi rival bakso Malang. Tetapi menurut saya terdapat
perbedaaan yang mencolok antara bakso Solo dengan bakso Malang, dari proses
pembuatan kuah kaldu bakso terdapat perbedaan yang dimana bakso malang
memasukan jeroan sapi kedalam proses memasaknya dilain halnya bakso solo, bakso
solo tidak mencampur jeroan sapi kedalam proses pembuatannya yang membuat kuah
kaldu bakso solo lebih bening dari pada bakso Solo, dalam persentasinya bakso
Malang disajikan dengan berbagai olahan pangsit yang membuat berbeda dari bakso
Solo, dan dalam rasa pun terdapat perbedaan antara lain bakso Solo lebih kearah
manis dikarenakan kultur daerah yang membuat bakso Solo terasa manis sementara
itu bakso Malang lebih terasa pedas dan asin dari pada bakso solo.
Dengan demikian dapat
saya simpulkan bahwa bakso Solo dan bakso Malang terdapat perbedaan yang
mencolok pada rasa yang membuat para penikmat bakso mempunyai alasan kenapa
memilih bakso Solo atau bakso Malang, semua kembali ke individu sendiri dimana
seorang penikmat bakso yang lebih suka pedas dapat memilih bakso Malang lain
halnya penikmat bakso yang cenderung kerasa manis dapat memilih bakso Solo.
Demikian review saya setelah
mencicipi salah satu makanan kuliner legenda di Indonesia yang memiliki bentuk bulat
yang sama namun memiliki perbedaan di rasa dan kota lahirnya bakso legenda ini.
Ditulis oleh Wanto
dengan penyesuaian dari redaksi
0 komentar: