Ayam Goreng Nelongso

Ayam Nelongso, Ayam Nelongso Sawojajar, Ayam Nelongso Malang
Ayam Nelongso, Ayam Nelongso Sawojajar, Ayam Nelongso Malang, Ayam Nelongso Cabang Dieng, Ayam Nelongso Harga, Ayam Nelongso Malang Harga, Ayam Nelongso Buka Jam, Ayam Nelongso Kota Malang, Ayam Nelongso Malang Menu, Nasi Ayam Nelongso, Owner Ayam Nelongso, Omset Ayam Nelongso, RM Ayam Nelongso, Warung Ayam Nelongso, Kuliner Malang, Kuliner Malang Yg Terkenal, Kuliner Malang Kota, Kuliner Malang Anak Muda, Kuliner Malang Ayam, Makanan Murah

Hai kali ini saya akan bercerita pengalaman saya makan di Ayam Goreng Nelongso. Mendengar namanya saja orang bisa jadi akan berasumsi negatif karena nama ini sangat jauh dari kesan kebahagiaan, kesuksesan, kemakmuran dan kemapanan.Kata nelongso memang diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki makna susah, prihatin dan menderita.Tapi jangan salah bukan karena namanya yang nelongso ayam goreng nelongso jauh tidak diminati oleh masyarakat. Justru Ayam goring nelongso sangat popular di kalangan manapun. Nama makna negatif yang melekat pada nama restoran ini berbeda 180 derajad dengan kondisi sebenarnya. Restoran ini sangat ramai dan menjadi favorit mahasiswa di Kota Malang. Bahkan Restoran Ayam goring nelongso selalu antri. Cabangnya punsudah dimana mana.Saya pun pernah bertemu dengan owner ayam goring nelongso. Saya bertemu dengan beliau di salah satu seminar kewirausaahn dimana bintang tamunya adalah pengusaha-pengusaha sukses.

Nanang Suherman bercerita secara detail tentang perjuangannya membangun usaha ini sekaligus cerita sedihnya sebelum sukses bersama Warung Nelongso ini.Pria yang masih berusia 29 tahun ini sebelum sukses seperti sekarang kehidupannya memang benar-benar ‘nelongso’. Kebetulan beliau berasal dari daerah yang sama seperti saya yaitu pulau garam madura. Pria asal Madura ini juga dalam perjalanan hidupnya pernah menjadi pengepul besi tua atau rongsokan untuk membiayai kuliahnya.Untuk membiayai proses kelahiran sang istri yang hendak melahirkan anak pertama saja, ia terpaksa menjadi pemulung yang pagi sampai sore kerjanya mengais barang di tempat sampah.

Saat itu dy bercerita bahwa, istrinya divonis harus operasi saat melahirkan. Namun,karena tahu nanang tidak punya uang, sang istri berjuang keras agar bisa melahirkan secara normal, cukup dibidan saja, tidak harus dibawa ke rumah sakit.Bahkan, Nanang pernah sangat kebingungan karena tidak punya uang saat mertuanya meminta agar ia mengadakan acara aqiqah yakni memotong kambing untuk syukuran kelahiran anaknya.Nanang tidak mau membuat mertuanya kecewa.Ia ingin menunjukkan bahwa ia orang yang bertanggungjawab dan mampu membahagiakan istrinya.

Bahkan, ia juga pernah punya hutang ratusan juta karena bisnis yang dijalaninya bangkrut.Berbagai usaha yang dijalani sering berujung pada kebangkrutan. Sampai akhirnya ia menemukan menu makanan yang khas dengan harga yang sangat murah yakni sayap dan ceker plus nasi disiram sambal yang sangat pedas. Kesuksesan Nanang berawal dari sini. Harga yang sangat murah dan tentunya dijangkau oleh para mahasiswa. Harga perporsi hanya Rp 5.000. Dan warung nanang diberi nama Rumah makan bebek dan Ayam Nelongso. Ayam goreng nelongso terdiri dari nasi, ayam, tahu,sambal,dan juga timun.

Kini, Nanang sudah punya beberapa outlet dengan tentunya ratusan karyawan karyawan. Restorannya buka 24 jam. Omsetnyapun tentunya sudah ratusan juta. Mereka sebagian besar adalah mahasiswa penyuka masakan pedas dengan harga terjangkau. Dari berbagai varian menu, mulai dari ayam yang di-geprek, goreng, bakar atau crispy hanya dibandrol dengan harga mulai Rp5.000 termasuk nasi dan sambal koreknya. Bukan hanya menu ayam dan bebek yang disajikan tetapi juga ikan bakar. Pelayanan di ayam nelongso sangat bagus. Kita bisa makan gratis apabila pesanan tidak dating dalam waktu 30 menit. Sambal juga banyak variannya. Kita bisa memilih dan ambil sendiri sesuka kita. Tanpa ada tambahan uang.

Dari review Ayam Nelongo di atas. Saya akan memberi pesan moral sedikit nih guys.. Jangan pernah iri pada kesuksesan sesorang karena kita tidak tau apa yang sudah ia alami. Dy sama seperti kita hanya saja dy tidak pernah mengeluh.


Ditulis oleh Maya Yunita dengan penyesuaian dari redaksi




SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: